Minggu, 05 September 2010

Profil Alumni : Ery Wijaya

Berikut ini di tayangkan profil alumni Teknik Fisika yang saat ini meniti karier di bidang Sustainable Energy di AIT (Asian Institute of Technology), Thailand. Muhammad Ery Wijaya atau yang biasa disapa Ery, adalah lulusan Teknik Fisika angkatan tahun 2003.
Diharapkan alumni yang lain dapat berbagi pengalamannya dengan menghubungi Jurusan Teknik Fisika (email: setiawan at ieee.org) untuk nantinya dapat di upload di web JTF tercinta.
Semoga berbagi pengalaman dalam bentuk Profil Alumni ini dapat membangkitkan semangat studi & juang para mahasiswa Teknik Fisika FT UGM dan memperluas wawasan keilmuan dan dunia kerja pasca studi.
Enjoy and Good Luck

====================================
Belajar dan Bekerja di Bidang Sustainable Energy di Lingkungan Internasional
Oleh : Muhammad Ery Wijaya, ST., M.Sc.
(Fisika Teknik 2003 dan aktivis KAMASE)

Melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi adalah impian bagi sebagian besar mahasiswa, terlebih lagi dapat memperoleh beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Syukur alhamdulillah, saya adalah salah satu dari sekian ribu orang Indonesia yang turut mencicipi pendidikan di luar negeri, berbekal ijasah S1 dari Jurusan Teknik Fisika UGM, di tahun 2007 saya meraih beasiswa dari The Joint Graduate School of Energy and Environment (JGSEE) at King Mongkut’s University of Technology Thonburi, Thailand untuk melanjutkan studi S2 di bidang Energy Technology sebagai mahasiswa riset.
JGSEE adalah center of excellent milik pemerintah Thailand dalam pendidikan dan riset bidang energy dan lingkungan. Sebagai salah satu harapan Thailand dalam bidang energi dan lingkungan, JGSEE menggunakan bahasa Inggris sebagai media utama baik dalam pengajaran maupun riset, dan didukung oleh staff pengajar berkualitas internasional dari berbagai negara (Thailand, India, Perancis, Inggris dan Jerman). Semua mahasiswa yang diterima di JGSEE akan mendapatkan dukungan dana riset yang cukup untuk menghasilkan riset dengan kualitas yang dapat diterima dunia internasional melalui publikasi ilmiah yang wajib disampaikan dalam bentuk paper jurnal maupun paper konferensi internasional sebagai prasyarat untuk mendapatkan gelar yang diharapkan.
Kesempatan berkenalan dengan lingkungan internasional saya mulai di sini. Bertemu dan belajar dengan teman kuliah maupun dosen yang berasal dari berbagai negara membuat saya terbiasa menghadapi pergaulan internasional. Di sini pula saya belajar banyak hal tentang energi yang sebelumnya belum pernah saya dapatkan ketika belajar di Fisika Teknik. Beban target sebagai mahasiswa riset yang besar memaksa saya harus mampu mengatur waktu dengan baik antara melakukan riset, istirahat dan kegiatan refreshing lainnya. Namun justru dari pengalaman ini saya menjadi terbiasa menghargai waktu.
Studi S2 saya akhirnya dalam terselesaikan tepat waktu (2 tahun) dengan hasil yang sangat memuaskan baik bagi diri saya maupun bagi Professor saya. Terbukti 3 buah paper jurnal internasional telah berhasil saya terbitkan dan 4 buah paper konferensi internasional juga telah berhasil saya presentasikan. Selepas menyelesaikan studi S2, saya mendapatkan kesempatan menjadi asisten Professor saya dalam sebuah penelitian kecil tentang Low Carbon Technology selama 2 bulan. Selanjutnya saya kembali ke tanah air di penghujung bulan November 2009.
Sekembali dari tanah air, tentu kegiatan utama saya adalah mencari pekerjaan dan juga kesempatan untuk dapat melanjutkan studi. Setelah sebulan melamar ke berbagai perusahaan dan institusi pendidikan, ternyata kesempatan pertama yang datang adalah tawaran pekerjaan. Saya mendapatkan dua pekerjaan sekaligus yakni sebagai Project Engineer di sebuah perusahaan konsultan CDM (Clean Development Mechanism) Singapore yang memiliki cabang perusahaan di Indonesia dan sebagai Lab. Supervisor pada program studi Energy di Asian Institute of Technology (AIT), Bangkok, Thailand. Keduanya menawarkan posisi pekerjaan yang menarik dengan remunerasi yang menurut saya sangat tinggi karena berdasarkan standar internasional, maklumlah jenis pekerjaan tersebut memerlukan orang yang memiliki pengalaman internasional.
Akhirnya saya memilih untuk berkarir di AIT, dengan alasan bahwa AIT adalah sebuah institusi pendidikan pasca sarjana (master dan doktoral) yang terkemuka di Asia-Pasifik, dengan iklim pendidikan yang multi-kultur, selain tentu alasan yang lain adalah kesesuaian dengan idealisme saya, jumlah remunerasi dan fasilitas yang saya terima. Pekerjaan utama saya di sini adalah sebagai manager laboratorium milik program studi Energy dan tentunya mengajar mahasiswa yang mengambil mata kuliah pratikum di laboratorium yang saya pimpin. Laboratorium ini memiliki world class facilities dengan dilengkapi peralatan-peralatan riset dalam bidang energi yang lengkap dan terkini untuk penelitian mahasiswa master maupun doktoral, disertai dengan fasilitas Energy Park yang memiliki berbagai alat peraga energi terbarukan baik angin, surya, biomasa maupun hybrid.
Semoga tulisan ini dapat menginspirasi adek-adek yang masih belajar di Jurusan Teknik Fisika untuk meraih cita-cita setinggi mungkin dan untuk tidak canggung bergaul dengan dunia internasional, karena itu akan menjadi bekal yang berharga dalam berkarier kelak. Untuk menghubungi saya silahkan kirim email ke erywijaya@ait.ac.th

Sumber : http://tf.ugm.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar