Sabtu, 25 September 2010

Diary kelompok - Mekanika sesi 1A

Pagi ini indah sekali lohh…. Kami sekelompok kumpul semua di jurusan teknik fisika. Tapi sayangnya teman kami, Agus, telat. Kami bermain games Samson & Delilah, tetapi kelompok kami kalah,.. haaaahhh…!!!!
Sehabis  main games, kami makan pagi bersama. Setelah makan pagi, kami masuk ke gedung teknik fisika untuk materi.

Kami mendapat materi yang cukup riskan, yaitu tentang peluang kerja lulusan teknik fisika.Pak Rahmawan dengan gamblang njelasin peluang masuk kerja dan sikap yang harus kita tumbuhkan pada diri kita. Seru lohh materinya….

Nah, abis itu kita lomba karya aplikatif,.. tapi tau gak sih,.. kan kelompok kami prototype nya “gagal” bekerja, tapi kami tetap dengan antusiasnya ingin mempresentasikan karya kami… ya iya lah,.. itu kan hasil kerja kami… semangat..!!!

Nah, berikutnya merupakan acara favorit kami, lomba debat…!!!! Wakakakakkakaa.!!! Ini saatnya kami meluapkan isi hati kami yang cukup “stress” dan repot dalam bentuk orasi..!! ini saatnya kami teriak2,.. ketawa, tepuk tangan memberikan dukungan pada kelompok kami… tapi sayang, kami gak masuk tim finalis.. hiks…

But it’s time to face the truth,..!! kami lapar…!! Wakakakkaaa.. makanya kami makan, kami makan secara berkelompok di depan JTF. Kami dibagikan makanan sat persatu. Saat dibuka, taaaraaaa..!!! nasi sayur dan telur,..!! wow…!! Nikmat sekali,.. muannnggsstaaabbbssss gan..!!! hehehe…!! Perut kenyang hati riang..!!

Lalu setelah kenyang, kami sharing bersama pemandu kami, sharing tentang pengalaman kuliah dan gossip dosen galak, dosen baik, acara JTF yang asik, dan seru… wahh…!! Ini propaganda..!! eh, bukan ding… lanjutt…

Abiss ini kami mengikuti presentasi karya aplikatif sesi ke-2,.. yah,.. hal2 yang ditampilkan gak terlalu menarik sih, tapi kami nikmati ajaaa….

Nah,… ini saatnya kami ketawa – ketawa sesi-2…!!! Loh kok,.. iya, karena ini adalah lomba yel-yel…!!! Wah seru banget, ada yang ancur parah sampe parah ancur… tapi tetep, kelompok kami adalah kelompok yang yel-nya paling keren… tapi walau keren, kami gak menang,… (lho..??)…

Saatnya pulang,… kami beres2, penugasan dan pulang. Sebelum pulang, kami evaluasi tentang seharian tadi, pembagian tugas dan mengingatkan agar besok gak telat lagi….!!!

Akhir kata…

FLUIDA..!! eksis..!!

FLUIDA..!! eksis..!!



by: ~coco~

Selasa, 07 September 2010

Tumpahan Fluida

Belajar bukan di saat kamu lelah dari bermain

Bermainlah ketika kamu lelah akan belajar

by : cms

Profil Anggota Fluida by Nourish



Nama lengkap saya Nourish Christine Griapon, tapi kamu boleh panggil saya Nougie atau Nourish. Saya lahir di Jayapura tanggal 1 November 1992, saya punya hobby  main game dan baca apa saja,,, Alamat asal saya di Jayapura, kalau di Jogja sa tinggal di Jakal km 7 belakang Mekar.
Motivasi saya masuk di T. Fisika karena pastinya KEREN. 
Selain itu karena adanya prodi T. Nuklir yang satu-satunya di Indonesia jadi dengan masuk di T.Nuklir saya bisa membantu bangsa ini dalam pengembangan energi.

Profil Anggota Fluida by Arif


Nama lengkap saya Arif Wibowo Mangatas Marunduri, biasanya teman2 memanggil arif aja. Aku lahir di Tanjung Batu,pada hari Rabu tanggal 8 juli 1992. Asal Sekolah saya yakni SMAN 1 Pekanbaru, dan pastinya asal kota saya ya dari Pekanbaru. Alamat asal saya Jalan Tiung Gg.Buntu 1 No.1e, Pekanbaru . Riau. Sedangkan alamat saya di Jogja yakni di Jalan Selokan Mataram, Pogung Dalangan, no 277b. Kalau kalian-kalian mau ngubungin saya, contact aja ke 085228388005, atau biasa juga ke 085658236750. Atau bias juga e-mail ke cuihhh@yahoo.com.

Minggu, 05 September 2010

Profil Alumni : Ery Wijaya

Berikut ini di tayangkan profil alumni Teknik Fisika yang saat ini meniti karier di bidang Sustainable Energy di AIT (Asian Institute of Technology), Thailand. Muhammad Ery Wijaya atau yang biasa disapa Ery, adalah lulusan Teknik Fisika angkatan tahun 2003.
Diharapkan alumni yang lain dapat berbagi pengalamannya dengan menghubungi Jurusan Teknik Fisika (email: setiawan at ieee.org) untuk nantinya dapat di upload di web JTF tercinta.
Semoga berbagi pengalaman dalam bentuk Profil Alumni ini dapat membangkitkan semangat studi & juang para mahasiswa Teknik Fisika FT UGM dan memperluas wawasan keilmuan dan dunia kerja pasca studi.
Enjoy and Good Luck

====================================
Belajar dan Bekerja di Bidang Sustainable Energy di Lingkungan Internasional
Oleh : Muhammad Ery Wijaya, ST., M.Sc.
(Fisika Teknik 2003 dan aktivis KAMASE)

Melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi adalah impian bagi sebagian besar mahasiswa, terlebih lagi dapat memperoleh beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Syukur alhamdulillah, saya adalah salah satu dari sekian ribu orang Indonesia yang turut mencicipi pendidikan di luar negeri, berbekal ijasah S1 dari Jurusan Teknik Fisika UGM, di tahun 2007 saya meraih beasiswa dari The Joint Graduate School of Energy and Environment (JGSEE) at King Mongkut’s University of Technology Thonburi, Thailand untuk melanjutkan studi S2 di bidang Energy Technology sebagai mahasiswa riset.
JGSEE adalah center of excellent milik pemerintah Thailand dalam pendidikan dan riset bidang energy dan lingkungan. Sebagai salah satu harapan Thailand dalam bidang energi dan lingkungan, JGSEE menggunakan bahasa Inggris sebagai media utama baik dalam pengajaran maupun riset, dan didukung oleh staff pengajar berkualitas internasional dari berbagai negara (Thailand, India, Perancis, Inggris dan Jerman). Semua mahasiswa yang diterima di JGSEE akan mendapatkan dukungan dana riset yang cukup untuk menghasilkan riset dengan kualitas yang dapat diterima dunia internasional melalui publikasi ilmiah yang wajib disampaikan dalam bentuk paper jurnal maupun paper konferensi internasional sebagai prasyarat untuk mendapatkan gelar yang diharapkan.
Kesempatan berkenalan dengan lingkungan internasional saya mulai di sini. Bertemu dan belajar dengan teman kuliah maupun dosen yang berasal dari berbagai negara membuat saya terbiasa menghadapi pergaulan internasional. Di sini pula saya belajar banyak hal tentang energi yang sebelumnya belum pernah saya dapatkan ketika belajar di Fisika Teknik. Beban target sebagai mahasiswa riset yang besar memaksa saya harus mampu mengatur waktu dengan baik antara melakukan riset, istirahat dan kegiatan refreshing lainnya. Namun justru dari pengalaman ini saya menjadi terbiasa menghargai waktu.
Studi S2 saya akhirnya dalam terselesaikan tepat waktu (2 tahun) dengan hasil yang sangat memuaskan baik bagi diri saya maupun bagi Professor saya. Terbukti 3 buah paper jurnal internasional telah berhasil saya terbitkan dan 4 buah paper konferensi internasional juga telah berhasil saya presentasikan. Selepas menyelesaikan studi S2, saya mendapatkan kesempatan menjadi asisten Professor saya dalam sebuah penelitian kecil tentang Low Carbon Technology selama 2 bulan. Selanjutnya saya kembali ke tanah air di penghujung bulan November 2009.
Sekembali dari tanah air, tentu kegiatan utama saya adalah mencari pekerjaan dan juga kesempatan untuk dapat melanjutkan studi. Setelah sebulan melamar ke berbagai perusahaan dan institusi pendidikan, ternyata kesempatan pertama yang datang adalah tawaran pekerjaan. Saya mendapatkan dua pekerjaan sekaligus yakni sebagai Project Engineer di sebuah perusahaan konsultan CDM (Clean Development Mechanism) Singapore yang memiliki cabang perusahaan di Indonesia dan sebagai Lab. Supervisor pada program studi Energy di Asian Institute of Technology (AIT), Bangkok, Thailand. Keduanya menawarkan posisi pekerjaan yang menarik dengan remunerasi yang menurut saya sangat tinggi karena berdasarkan standar internasional, maklumlah jenis pekerjaan tersebut memerlukan orang yang memiliki pengalaman internasional.
Akhirnya saya memilih untuk berkarir di AIT, dengan alasan bahwa AIT adalah sebuah institusi pendidikan pasca sarjana (master dan doktoral) yang terkemuka di Asia-Pasifik, dengan iklim pendidikan yang multi-kultur, selain tentu alasan yang lain adalah kesesuaian dengan idealisme saya, jumlah remunerasi dan fasilitas yang saya terima. Pekerjaan utama saya di sini adalah sebagai manager laboratorium milik program studi Energy dan tentunya mengajar mahasiswa yang mengambil mata kuliah pratikum di laboratorium yang saya pimpin. Laboratorium ini memiliki world class facilities dengan dilengkapi peralatan-peralatan riset dalam bidang energi yang lengkap dan terkini untuk penelitian mahasiswa master maupun doktoral, disertai dengan fasilitas Energy Park yang memiliki berbagai alat peraga energi terbarukan baik angin, surya, biomasa maupun hybrid.
Semoga tulisan ini dapat menginspirasi adek-adek yang masih belajar di Jurusan Teknik Fisika untuk meraih cita-cita setinggi mungkin dan untuk tidak canggung bergaul dengan dunia internasional, karena itu akan menjadi bekal yang berharga dalam berkarier kelak. Untuk menghubungi saya silahkan kirim email ke erywijaya@ait.ac.th

Sumber : http://tf.ugm.ac.id

Ery Wijaya Berkata "Sustainable Energy = Sustainable Money"

Saya menerima email dari salah satu mahasiswa teknik tingkat akhir di kampus berjaket kuning. Dia menyatakan kegelisahan masa depannya sebagai seorang calon insinyur yang sebentar lagi lulus kuliah, dia bertanya pada dirinya sendiri “bisakah saya survive untuk bekerja di ladang sustainable energy? atau haruskah saya mengikuti arus kawan-kawan teknik untuk terjun bekerja di ladang minyak dan gas (migas)?“. Saya dimintanya untuk membantu menemukan jawaban itu. Sebagian besar saya sudah mencoba memberikan jawaban padanya, tapi ijinkanlah saya menshare apa yang saya pahami tentang “janji kebahagiaan” dari sustainable energy di blog ini, semoga bisa menjadi bahan masukan bagi kawan-kawan mahasiswa teknik yang sedang mengalami kegundahan hati yang sama.
Sebelumnya, saya akan memperkenalkan istilah sustainable energy terlebih dahulu. Sustainable energy is the provision of energy such that it meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their needs. Sumber dari sustainable energy mayoritas adalah berasal dari energi terbarukan, meski demikian, teknologi energi nuklir juga bisa dimasukkan sebagai bagian dari sustainable energy. Tidak hanya berkutat pada sumber energi, sustainable energy juga berkaitan dengan energi konservasi seperti penghematan energi, dan pemilihan teknologi yang bisa meningkatkan efisiensi penggunaan energi.
Sebagai salah seorang mantan mahasiswa teknik, saya memahami betul gejolak hati yang melanda hampir sebagian besar mahasiswa teknik tingkat akhir yang ingin bekerja/studi lanjut di bidang sustainable energy. Nun jauh di sana, ladang Migas melambai-lambaikan janji (yang sudah terbukti) pada calon engineer ini dengan gaji berjuta-juta dan fasilitas yang melimpah ruah. Anak muda mana yg tidak tertarik dengan kemakmuran dan kebahagian yang disediakan oleh pekerjaan Migas?. Sementara itu sayup-sayup di sudut yang lain, orang-orang berteriak bahwa dunia terancam akan terpanggang akibat banyaknya gas rumah kaca yang menjebak panas di atmosphere. Kata sekelompok kecil ini, “dunia kita butuh sumber energi yang ramah lingkungan dan tidak menambah sesaknya jumlah gas rumah kaca di langit”. Lalu sekelompok ini menyebut sumber energi itu sebagai “sustainable energy“. Namun sayangnya bekerja di bidang ini tidak terlihat menjanjikan banyak kemakmuran, bahkan kita tidak akan menemukan daftar lowongan insinyur biogas, biomass, wind energy, hydropower energy, dll di halaman koran kompas edisi hari Sabtu. Lantas, jika saya memilih belajar di bidang sustainable energy bisa memperoleh pekerjaan yang saya impikan?
Rasio Cadangan-Produksi Minyak Dunia
Mari kita tengok lebih details data yang disajikan oleh British Petroleum (BP) di atas (klik gambar tersebut untuk resolusi yang lebih besar), dihitung dari tahun 2006, cadangan minyak di dunia yang saat ini diketahui hanya akan bertahan sampai 40,5 tahun produksi. Artinya, pada tahun 2047 tidak akan ada lagi produksi minyak. Lalu bagaimana dengan di Indonesia? mari kita lihat gambar dibawah (klik gambar tersebut untuk resolusi yang lebih besar) yang saya peroleh dari hasil proyeksi Pengkajian Energi Universitas Indonesia (PE-UI). Dihitung dari tahun 2006, kandungan minyak di Indonesia diperkirakan hanya akan bertahan hingga tahun 2025. Dua data dari BP dan PE-UI ini diasumsikan jika cadangan-cadangan minyak dunia yang baru tidak berhasil ditemukan. Saat ini hampir sebagian besar cadangan minyak bumi yang telah dieksplorasi berada di daratan, sedangkan yang masih banyak menjadi misteri adalah keberadaan cadangan minyak di lautan lepas. Sedangkan cadangan gas alam, diperkirakan akan bertahan lebih lama dari pada minyak, karena booming eksplorasi gas alam baru terjadi setelah tahun 1980an. Berpijak dari data di atas, maka kita bisa memperkirakan seberapa lama karir anak-anak muda sekarang di dunia migas, jikalau cadangan minyak Indonesia akan berakhir tahun 2025, itu berarti 15 tahun lagi dari sekarang (tahun 2010).
Rasio Cadangan-Produksi Minyak di Indonesia
Lalu bagaimana dengan karier di bidang sustainable energy?. Untuk memenuhi kebutuhan demand energy yang semakin naik secara tajam, sementara kemampuan penyediaan minyak bumi yang semakin menurun, dunia beralih menggunakan gas alam, barubara, nuklir dan tentu saja energi terbarukan. Isu pemanasan global menjadikan penggunaan batubara  di masa mendatang akan mengalami kendala yang berarti, kecuali clean coal technology berhasil dengan tepat diaplikasikan dalam dunia industri. Perkembangan penggunaan energi ke depan yang paling berpotensial adalah nuklir dan energi terbarukan karena lebih ramah terhadap lingkungan.
Jika potensi penggunaan sustainable energy ke depan sangat besar, lalu kenapa lowongan pekerjaan di bidang ini samar-samar dan bahkan tidak pernah terdengar?. Menurut mbak Aretha Aprilia, teman se-lab saya nanti di Kyodai, dalam buku karangannya berjudul Rahasia Sukses Berkarier Internasional (Rasberi), 70% – 80% pekerjaan diperoleh melalui jejaringan (networking), dan hanya 5% dari iklan lowongan dan pameran bursa kerja. Pernyataan mbak Aretha memang benar, hampir mayoritas lowongan pekerjaan tentang sustainable energy diposting melalui jejaringan. Hal ini dikarenakan minimnya sumberdaya manusia dalam bidang ini, sehingga dengan memosting lowongan kerja pada jaringan yang tepat, maka sang pencari kerja akan juga memperoleh kandidat yang cocok. Untuk mengatasi masalah ini, silahkan mulai dari sekarang bergabung dengan milis-milis dan jejaring profesional yang bergerak di sustainable energy. Kalau di Indonesia, salah satunya ada METI (Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia) dan Jaringan Mikrohidro Indonesia, sebenarnya masih ada banyak yang lainnya, silahkan di googling ya :) .
Ya, banyak orang yang tidak sadar bahwa ladang sustainable energy sedang tumbuh dengan pesat dan membutuhkan orang yang tepat. Baik dalam bidang engineering ataupun riset, hal ini dikarenakan technology dalam bidang sustainable energy belum sepenuhnya mature dan sedang berkembang. Minimnya SDM di bidang ini menjadikan “harga jual” orang yang memiliki keahlian dalam sustainable energy menjadi tinggi. Boleh dikata gaji yang ditawarkan hampir mendekati perusahaan Migas. Di Indonesia ada banyak perusahaan yang bergerak dalam sustainable energy, seperti Gikoko Kogyo dari Jepang dan Asia Carbon Indonesia yang telah menjadi konsultan sekaligus kontraktor berbagai project energy conservation di berbagai industri besar di Indonesia, dan juga melayani pengerjaan project energi terbarukan seperti biogas, biomasa, wind energy, solar energy, dll, bahkan perusahaan minyak pun sekarang bergeser menggeluti industri ini, misalnya Pertamina dan Chevron yang sekarang bergerak di industri geothermal. Selain industri, tentu saja sektor riset dan akademisi dalam bidang ini juga memiliki ladang yang luas. LIPI dan BPPT adalah salah satu pusat riset negeri yang banyak bergerak dalam bidang ini. Belum lagi kampus-kampus di Indonesia yang jumlahnya ribuan saat ini juga tengah melirik untuk mengembangkan sustainable energy sebagai bagian dari core research mereka
Saya bisa bercerita bahwa karier di bidang sustainable energy sangat cerah karena saya mengalaminya sendiri, ada  banyak tawaran yang saya terima untuk bekerja dalam industri ini, mulai dari bekerja di real industri energi konservasi, LSM hingga bekerja sebagai akademisi. Karier di bidang ini mempunyai prospek yang sangat panjang dan cerah, mengingat masyarakat dunia saat ini mulai menunjukkan kepeduliannya akan pentingnya aplikasi sustainable energy dalam kehidupan mereka. Karena bumi makin rentan akibat pembakaran bahan bakar fosil yang makin menjadi-jadi dalam abad ini. Sekarang, pilihan kembali pada diri Anda masing-masing

Sabtu, 04 September 2010

Permintaan Maaf

Hai Fluider,
Fluida meminta maaf kepada teman-teman Fluider dikarenakan beberapa hari ini Fluida telah tidak ada dan eksis. Tentu semua akibat terjadi karena suatu sebab.

Modem yang dimiliki admin Fluida yang bertugas memposting di fluida-fluida.blogspot.com mengalami kendala dan baru bisa beroperasi sekarang.

Oleh karena ini Fluda mohon maaf sebesar-besarnya kepada teman-teman Fluider.





gambar : ajistokelan.tumblr.com

Rabu, 01 September 2010

Memanen Petir Sebagai Sumber Energi? Mengapa Tidak!

Selain tenaga matahari, angin, dan gelombang air, ada pula sumber tenaga lain yang bersifat dapat diperbarui. Periset tengah menguji coba penggunaan tenaga itu dengan alat yang dapat menarik listrik dari udara. Benar, energi baru itu adalah listrik di udara yang memicu terbentuknya kilat dan petir..
Selama berabad-abad, ilmuwan terkesima dengan idea memanfaatkan kekuatan guntur. Seorang ilmuwan, Nikola Tesla, bereksperimen luas dengan topik tersebut, namun pemahaman nyata di bidang elektrodinamika atmosfer hingga kini masih sulit dipahami.
Sementara, Fernando Galembeck, ilmuwan dari Universitas Campinas, Brazil, baru-baru ini menyajikan laporan di Pertemuan Nasional Masyarakat Kimia Amerika ke-24, yang mengulas detail masa depan, di mana setiap rumah akan memiliki piranti di atas atap yang dapat menarik listrik murah dan bersih dari udara. “Seperti halnya energi matahari yang dapat diperoleh bebas oleh rumah tangga dengan memasang sel solar sehingga mereka tak perlu lagi berlangganan listrik, sumber energi baru ini pun menjanjikan hal serupa,” ujarnya.
Pada intinya, ilmuwan meyakini bahwa tetesan air di atmosfer adalah partikel listrik netral dan tetap seperti itu meski bergesekan dengan listrik dari partikel debu atau cairan lain, Hanya saja, Galemback menemukan, berdasar serangkaian percobaan di laboratorium, bahwa tetesan air itu sebenarnya mengambil daya listrik.
Ia menggunakan partikel silika dan aluminium fosfat, jenis partikel debu yang sangat umum di udara, dan menemukan bahwa mereka kapasitas daya listrik mereka meningkat ketika jumlah uap air meningkat di udara. “Ini adalah bukti nyata bahwa air di atmosfir dapat mengakumulasikan daya listrik dan mentransferkan ke material lain yang bersentuhan dengannya,” ujar Galemback.
Berdasar penemuan itu, imbuh Galembeck, sangat mungkin memanen  “listrik air” dari udara terutama di wilayah dengan kelembaban tinggi, seperti kawasan tropis. Untuk mengawali kemungkinan industri ini, tim Galembeck, sudah mulai mengetes sejumlah logam untuk melihat mana yang paling sensitif dalam menangkap listrik di atmosfer pada panel higroelektrik.
Pemasangan panel higroelektrik ternyata dapat juga mencegah kerusakan akibat kilat dan petir, dengan menempatkan panel untuk menangkap daya listik di udara pada titik yang kerap dihantam petir. “Ini ide yang mengagumkan bahwa studi yang kami lakukan sendiri dan tim lain menyatakan kemungkinan itu sangat besar,” ujar Galemback.
“Tentu jalan menuju ke sana masih panjang. Namun keuntungan jangka panjang memanfaatkan energi listri air dari udara bisa menjadi sangat berarti.” Memang tak ada yang sia-sia dari semua ciptaan Allah. (republika.co.id/ humasristek)

Sumber : http://www.ristek.go.id/

Jalankan Bisnis Es Krim Hantarkan Mahasiswa UGM Raih Shell LiveWIRE Business Start-Up Award 2010

Bertambah satu lagi prestasi membanggakan yang diraih mahasiswa UGM di tingkat nasional. Mahasiswa Fakultas Peternakan UGM berhasil meraih penghargaan Shell LiveWIRE di ajang Business Start-Up Awards 2010 yang digelar oleh PT. Shell Indonesia bekerjasama dengan Kementrian UKM pada 9 Agustus lalu.
Mereka adalah Mirza Akbar dan Arum Dewi Suci, mahasiswa jurusan Ilmu dan Industri Peternakan UGM. Keduanya sukses menyabet penghargaan berkat menjalankan bisnis es krim berlabel “Yogya Ice Cream” yang didistribusikan dengan model kemitraan. Mereka berhak atas uang pembinaan sebesar Rp. 20 juta dan pelatihan yang diberikan selama 2 tahun.
Ajang penghargaan Shell Live WIRE ini merupakan wujud apresiasi pada para wirausaha muda yang berhasil menciptakan peluang usaha baru. Dalam program yang telah dimulai sejak tahun 2006 ini dua mahasiswa UGM lainnya juga berhasil meraih penghargaan bergengsi ini. Meraka adalah Nur Kartika Indah Mayasti dengan usaha "Nata de Cassava" alumni Fakultas Teknologi Pertanian dan Ridho Arindiko S dengan usaha "Minyak Goreng SAHARA" alumni Fakultas Pertanian.
Menurut penuturan Mirza Akbar kepada wartawan, Selasa ((31/8) di Ruang Fortakgama UGM, bisnis yang telah dijalankan sejak 14 April 2008 silam tersebut memiliki beberapa keunggulan. Es krim yang dibuat memiliki kualitas premium terbuat dari 100% susu sapi segar murni dan dipasarkan dengan harga murah. Per cup ukuran 90 ml dijual seharga Rp. 1.500. “Kami hanya membandrol Rp. 1.500 per cupnya,” kata mahasiswa angkatan 2006 ini.
Selain itu, lanjut Mirza, dalam menjalankan bisnis tersebut mereka tidak hanya menjual es krim berlabel Yogya Ice Cream saja, namun juga melayani permintaan pembuatan es krim dari konsumen. “Kami bisa membuatkan es krim sesuai pesanan konsumen dan diberi label produk atas nama pemesan. Hal ini sepertinya belum dilakukan oleh perusahaan produk sejenis yang telah ada ,” ungkapnya.
Untuk pendistribusian disampaikan Mirza dilakukan dengan sistem kemitraan. Dirinya merangkul sejumlah rumah makan untuk memperluas pemasaran. Saat ini Yogya Ice Cream telah menggandeng rumah makan Jogja Chicken, Waroeng Steak, dan Festival Kuliner. “ Sekarang produk kami sudah tersedia di 15 cabang Jogja Chicken, 5 cabang Waroeng Steak, dan di Festival Kuliner,” terang Mirza, asal Bekasi ini.
Selain menjalankan pemasaran dengan sistem kemitraan, untuk saat ini mereka juga memasarkan secara retail dengan membuka outlet di beberapa sekolah di Jogja. “Kami juga membuka outlet di 10 sekolah di Jogja,” paparnya.
Yogya Ice Cream berkantor di Jl. Affandi, Gang Kantil, Pelem Kecut No. 8 Yogyakarta. Setiap harinya mampu memproduksi hingga 3-4 ribu cup es krim dengan menggunakan 240 liter susu. “Untuk penjualannya kami bisa menjual hingga 500 sampai 1000 cup es krim per harinya,” kata Mirza.
Bisnis yang dijalankan dua mahasiswa muda ini bisa dikatakan meraih sukses. Omset yang dihasilkan perbulannya mampu menemus angka 80 juta dengan keuntungan bersih sektar 15 juta. Yogya Ice Cream saat ini memiliki 3 karyawan utama dan 250 karyawan yang merupakan karyawan perusahaan mitra.
Saat ini Yogya Ice Cream menawarkan 3 pilihan rasa yaitu coklat, vanilla, dan stroberi. “Saat ini kami baru menawarkan tiga varian rasa: cokelat, vanilla, dan stroberi untuk penjualan retail berlabel Yogya Ice Cream. Tapi untuk es krim pesanan kami bisa melayani varian rasa yang diinginkan oleh konsumen” kata Arum Dewi Suci menambahkan.
Meskipun dinilai sukses, tidak menjadikan mereka berdiam diri. Kedepan mereka berencana merengkuh usaha catering sebagai mitra. “Target kedepan kami ingin menggandeng katering baik di dalam maupun luar negeri sebagai mitra. Kami memilih sektor ini karena relatif lebih stabil usahanya dibanding dengan restoran,” kata Arum mengakiri. (Humas UGM/Ika) 

sumber : www.ugm.ac.id

Pusing Membaca Text Book Berbahasa Inggris


Hai Fluider,
Setelah kita menapak ke jenjang universitas, banyak sekali perubahan-perubahan yang mempengaruhi pribadi kita masing-masing dari cara belajar, sikap-sikap dosen, cara penyebaran pengumuman dan yang paling membuat kebanyakan dari kita pusing adalah buku cetak yang tebelnya bukan main dan dapat kita gunakan untuk menjadi bantal, ngegebuk maling, ngelempar anjing serta menimba ilmu.

Ternyata bukan hanya dari segi tebal buku itu saja yang membuat kita melongo, namun setelah kita membuka halaman pertama buku cetak, feeling kita sudah merasakan hal yang tidak enak, karena di cover buku cetak  judulnya menggunakan bahasa Inggris. Halaman demi halaman kita buka dan ada beberapa orang menangis karena buku yang tebalnya 1000 halaman itu semua kata-katanya menggunakan bahasa Inggris.

Memang sangat menyedihkan karena banyak mahasiswa-mahasiswa yang kemampuan bahasa Inggris nya kurang dan hal ini dapat menurunkan semangat belajar akibat shock. Namun ada beberapa cara agar kedepannya teman-teman dapat belajar dari buku cetak berbahasa Inggris dengan mudah.

Pertama, niatkan dalam diri teman-teman bahwa tujuan kalian adalah untuk belajar dan selalu tanamkan dalam diri kalian bahwa yang kalian lakukan adalah menyelam sambil minum air, jadi saat kali belajar dari buku cetak berbahasa Inggris kalian akan mempelajari materi pelajaran sekaligus mempelajari Bahasa Inggris.
Kedua, jangan menyerah, coba terus dan selalu lihat kamus. Ketiga hal itu akan mendukung usaha teman-teman untuk lancar belajar menggunakan buku cetak berbahasa Inggris.

Ketiga, jangan malu untuk bertanya kepada teman kalian yang saat muntah pun dia berbahasa Inggris. Tanya, tanya dan terus tanya jika ada hal yang teman-teman tidak mengerti.

Keempat, cari dan gunakan buku cetak berbahasa Indonesia. Walaupun sukar dicari namun buku cetak berbahasa Indonesia tetap ada di pasaran, namun kekurangannya adalah kita tidak dapat belajar bahasa inggris padahal di zaman sekarang bahasa inggris merupakan sesuatu yang sangat penting yang harus dikuasai para mahasiswa.

Kelima, ambil jurusan Sastra Indonesia, Sastra Rusia, Sastra Perancis, Sastra Jerman, Sastra Belanda, Sastra Arab, Sastra Italia yang notabenenya buku cetak mereka menggunakan bahasa masing-masing negara yang di pelajari. ^_^

Sekian dari Fluida, semoga bermanfaat buat teman-teman Fluider...

Jangan Mudah Putus Asa, Salam Fluida...



Oleh      : CMS
Gambar : www.saynotocrack.com



Siraman Fluida Dari Mario Teguh

Dampak dari sebuah nasehat baik bagi seseorang, sangat ditentukan oleh keikhlasannya untuk segera menggunakannya dalam tindakan yang memperbaiki kehidupan.

Orang yang hidupnya tidak mudah, sering hanya mau mengerjakan yang mudah-mudah saja.

Padahal, tingkat kehidupan ditentukan oleh kemampuan
untuk menyelesaikan masalah dan kesulitan.

Inginkan yang mudah, tapi pastikan Anda mampu untuk yang sulit.

Mario Teguh

Profil Anggota Fluida by Faza

Nama saya Moh Faza Rosyada, panggil saja Faza. Saya berasal dari Bandung, tapi lahir di sisi Bandung, yaitu Cimahi pada tanggal 3 Oktober 1992. Saya sekarang sedang menjalani kuliah semester pertama di Universitas Gajah Mada Fakultas Teknik jurusan Teknik Fisika dan Program studi Fisika Teknik.
Saya berminat dalam fisika teknik karena waktu saya SMA saya disuruh mengikuti Olimpiade fisika teknik yang diadakan oleh ITS.
Dari olimpiade itu saya menjadi tertarik karena dijelaskan seluk beluk fisika teknik.
Jika ingin menghubungi saya bisa di nomor 085659372791, atau 081802184185.
e-mail saya bisa mohfazarosyada@gmail.com atau mas.franky@yahoo.com
terima kasih!!!

Profil Anggota Fluida by Satria

Nama               : Satria Virajati Indrawan
TTL                 : Jakarta, 19 Sepember 1992
Alamat asal      : JL. Kecipir Barat no. 34
Alamat d jogja : pogung kidul
Email               : satriavirajati@yahoo.co.id
Nohp              : 085641356243
Prodi               : teknik nuklir
Mafa               : nasi rames
Mifa                : juice apple

























































Nama saya adalah Satria, saya hanyalah orang biasa yg lahir secara biasa-biasa saja dan menjalani kehidupan yg luar biasa. Saya pantang menyerah dan pekerja keras. Saya ingin menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa.
Saya hanyalah manusia biasa yang tak pernah lepas dari kesalahan , tapi saya selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik di dunia ini.

Saya telah menjalani hidup yang sulit , keras, dan penuh tantangan because my life is my adventure, go ahead and never give up.

Cita-cita saya hanya ingin menjadi presiden RI dan cita-cita terdekat saya saat ini hanyalah ingin menjadi presiden mahasiswa UGM.

Dukung saya dan do'a kan saya semoga cita-cita saya bisa tercapai......

Fluida Bergaya


Hai Fluider...
Dalam Postingan kali ini, Fluida akan memberikan info tentang pakaian yang cocok untuk teman-teman Fluider.
Yup, sesuai dengan gambar di samping yaitu baju/kemeja warna putih. Fluida ingin memberikan suatu masukan kepada teman-teman, bahwa baju warna putih merupakan baju yang cocok dikenakan oleh semua orang. warnanya yang melambangkan kesucian dan kepolosan menginspirasi Fluida sehingga Fluida menggunakan baju warna putih sebagai tema baju kelompok Fluida dalam mengikuti acara MEKANIKA.

Pasti teman-teman Fluider banyak yang bertanya-tanya kenapa sih Fluida mengambil tema baju warna putih?

Menurut Fluida, selain melambangkan kesucian dan kepolosan, warna putih juga melambangkan kekosongan/ kehampaan. Dari situlah akan terkait antara warna putih dengan jargon Fluida yaitu "Ada dan Eksis". Dari baju yang berwarna putih tadi akan kami berikan sedikit accesoris yang melambangkan bahwa Fluida itu ada dan eksis mengisi kekosongan dari warna putih itu sendiri, sehingga tema baju kami akan menyatu dengan jiwa kami sebagai Fluida... ^_^

Sekian dari Fluida...
Tetap Bergaya, Salam fluida..